Menulis Cerita Pendek Berdasarkan Kehidupan orang Lain
Pernahkah kamu menulis sebuah cerita pendek? Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Depdikbud, 1997:186-187), cerita pendek adalah karya sastra
yang berupa kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan
kesan tunggal yang dminan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam
satu situasi (pada suatu ketika).
Berdasarkan pengertian di atas, cerita pendek mengisahkan kehidupan sang
tokoh yang berada dalam satu peristiwa atau satu kejadian. Tokoh yang
dikisahkan dapat berupa tokoh imajinatif atau tokoh nyata yang dekat
dengan kehidupan pengarangnya.
Perhatikan langkah-langkah menulis cerita pendek berikut ini!
1. Tentukanlah tokoh cerita yang akan dikisahkan!
Penentuan tokoh yang akan dipilih tentu tidak sulit karena selama
hidupmu biasanya ada teman-teman teordekat yang biasa menjadi tempat
mengadu, berdialog, tukar pikiran, minta saran, atau mendengarkan keluh
kesah hidup dan cintanya.
Untuk itu, sebagai bahan penulisan cerita pendek ini, kamu tinggal pilih
kisah siapakah yang akan diceritakan. Atau, mungkin kamu pernah
mendengar kisah tragis kehidupan seorang tokoh terkenal. Atau mungkin
pula tokohoperaih prestasi lah raga dunia. Yang terpenting, tokoh yang
akan kamu ceritakan, peristiwa yang terjadi, tempat dan waktu kejadian,
dan orang-orang yang terlibat di dalamnya betul-betul kamu ketahui.
Berdasarkan fungsinya, tokoh cerita dapat dibedakan atas tokoh sentral
dan tokoh bawahan (Sudjiman, 1992: 17). Tokoh yang memegangoperan
pimpinan disebut tokoh utama atau prtagnis. Tokoh ini menjadi tokoh
sentral dalam cerita. Kriteria tokoh utama bukan frekuensi
kemunculannya, melainkan berdasarkan intensitas keterlibatannya dalam
peristiwa yang membangun cerita.
Selain tokoh prtagnis, ada tokoh sentral yang termasuk tokoh utama yang
disebut tokoh antagnis yaitu tokoh yang merupakan penentang atau lawan.
Tokoh prtagnis mempunyai karakter baik dan terpuji, sedangkan tokoh
antagnis mempunyai karakter yang jahat atau salah.
Yang dimaksud dengan tokoh bawahan adalah tokoh yang tidak sentral
karena kehadirannya hanya untuk menunjang atau mendukung tokoh utama.
Untuk kepentingan penulisan cerita pendek yang kamu susun, tentukanlah
tokoh-tokoh cerita tersebut termasuk karakter penokohannya.
2. Urutkan alur cerita berdasarkan urutan peristiwa sesuai dengan waktu dan tempat kejadian!
Tuliskan peristiwa yang akan dikisahkan. Urutkan peristiwa yang akan
dikisahkan berdasarkan urutan waktu atau urutan kejadian. Setelah
tergambar peristiwa yang akan dikisahkan, kamu dapat mengembangkan alur
ceritanya dari awal hingga akhir kejadian (alur maju). Atau sebaliknya,
kamu dapat mengawali cerita dari kejadian terakhir baru kamu uraikan
kejadian-kejaian sebelumnya (alur mundur/flashback). Atau, kamu dapat
menguraikan kejadiannya dengan cara gabungan dari setiap peristiwa
karena peristiwa yang satu berkaitan erat dengan kejadian yang lainnya
(alur gabung).
Setelah itu kamu tinggal menentukan, alur cerita mana yang akan kamu
tentukan agar cerita ini lebih menarik. Faktor latar cerita
memegangoperanan penting, tentu peristiwa yang dikisahkan sangat
berkaitan dengan waktu dan tempat. Untuk itu, identifikasi setiap
peristiwa yang dikisahkan dengan waktu dan tempat kejadiannya.
3. Kembangkanlah ide-ide cerita yang sudah kamu identifikasi tadi ke
dalam bentuk cerpen dengan memerhatikan teknik penceritaan yang menarik!
Menurut Sudjiman (1992: 91-101), terdapat beberapa teknik penceritaan
yaitu teknik pemandangan (panoramic/pictrial technique), teknik adegan
(scenic technique), teknik montase, teknik kolase, dan teknik asosiasi.
Teknik pemandangan umumnya lebih jelas dan terinci memberitahukan waktu
dan tempat cerita, serta membangun konteks tindakan dan kejadian yang
dikisahkan.
contoh teknik pemandangan
Mereka berhenti di depan meja-meja penuh makanan. Ekspresi Chelsea
berubah serius. Tatapannya melembut, srt matanya hangat dan penuh
simpati. Itulah yang disukai Jake pada diri Chelsea. Cewek itu baik
hati. Ia bukannya cuma ingin menunjukkan padamu seberapa hebatnya dia
dibandingkan dirimu.
Teknik adegan umumnya menyajikan cerita dengan menyajikan adegan atau
peristiwa dengan latar fisik yang jelas. Pembaca akan merasakan bahwa
dia terlibat dalam cerita dan peristiwa yang dikisahkan.
contoh teknik adegan
Aku tahu_ Rita balas berbisik. tapi kita kan sudah di sini, jadi
sekalian saja kita Lihat-lihat. Diguncangkannya senternya, berharap
sinarnya bisa lebih teorang. Rambut Rita yang hitam jatuh di matanya. Ia
menyibakkannya dan bergerak lebih dekat kepada Rn.
Teknik montase yakni teknik penceritaan dengan cara memtng-mtng cerita
sehingga akan menghasilkan cerita yang terputus-putus. Pembaca,
kadang-kadang merasa pusing atas kekacauan cerita yang tidak logis dan
sistematis yang memang disengajaoleh penceritanya.
Contoh Teknik Montase
Emry tak pemah bicara dengan suara pelan ia cuma bisa bicara dengan
suara keras, selah-lah berada di panggung opera. Dengan rambut hitam
berantakannya yang tak pernah tersentuholeh sisir, dan suaranya yang
dalam dan menggelegar, ke mana pun emry pergi, ia selalu menarik
perhatian. Berpikirnya cepat. Bicaranya cepat. Ia tak pemah berjalan,
ia selalu berlari. Ia selalu tampak terburu-buru, ia selalu melakukan
enam hal sekaligus, memberi instruksi pada selusin orang, bicara cepat
dan pada saat yang sama membuat catatan kecil_ kayaknya sih nggak ada,_
eorang jake. Diangkatnya setengah potong sandwich ayam dan dijatuhkannya
ke piring kertasnya. Ia berpikir keras. _ Yah...Aku bisa nntn gratis.
Itu lumayan asyik,_ ia mengakui._ Tapi hampir semua anak di sekolah kita
juga, bisa nntn gratis,”
jake menambahkan. 笛adi kurasa itu nggak ada artinya.”
Teknik kolase adalah teknik penyajian cerita yang sarat dengan kutipan
dari karya sastra yang lain. Kadang-kadang cerita terpotong-potong dan
tidak berhubungan karena adanya penempelan kutipan karya lain. Teknik
asosiasi adalah teknik penceritaan dengan cara mengasosiasikan dengan
hal lain yang bertautan atau berhubungan. Asosiasi dapat terbentuk dalam
diri tokoh, pembaca, atau pencerita.
contoh teknik kolase
Jake tahu ada yang tidak beres begitu ia dan ayahnya memasuki kelas.
Tubuh emry langsung kaku. Ia menurunkan dipbardnya. Matanya menyapu
ruangan yang teorang bendeorang itu. Suara desisan yang mendirikan bulu
kuduk muncul dari bagian depan kelas. Sheila?_ Seru Emry seraya
menghentikan langkah di depan pintu. di mana para kru?_ Jake berjalan
pelan ke sisi Emry dan memandang isi ruangan. Ia tidak melihat Sheila.
Ia tidak melihat satu pun kru di sana.
Teknik asosiasi adalah teknik penceritaan dengan cara mengasosiasikan
dengan hal lain yang bertautan/berhubungan. Asosiasi dapat terbentuk
dalam diri tokoh, pembaca, atau pencerita.
contoh teknik asosiasi
Apa tidak mungkin ia berubah menjadi ular besar pada suatu waktu? Dan
jika terjadi demikian, pastilah pahlawan itu menggantung diri. Sebab ia
malu. Apa tidak mungkinoperawan itu telah menggantung diri? Telah habis
plisi mencari keteorangan. Tapi jawab tetangga selalu tidak tahu.
Berdasarakan teknik penceritaan yang telah diuraikan di atas, kamu dapat
memilih teknik mana yang akan dipilih untuk mengembangkan ide cerita
pendek yang akan ditulis. Kamu dapat menggunakan ragam bahasa yang
menarik sesuai dengan tema cerita yang disampaikan.
sumber :http://bahasaindosugik.blogspot.co.id/2010/10/materi-bahasa-indonesia-kelas-xii-smama.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar